Dalam Scrum, sebuah Increment lebih dari sekadar potongan pekerjaan yang selesai. Ia adalah representasi yang terverifikasi dari kemajuan yang dibuat tim menuju Product Goal. Bayangkan sebuah bangunan yang bertambah lantai demi lantai, setiap lantai adalah Increment.
Pentingnya Increment terletak pada sifatnya yang aditif. Setiap Increment dibangun di atas yang sebelumnya, memastikan integrasi yang mulus dan berfungsi. Ia harus usable, artinya memberikan nilai nyata bagi pengguna atau pemangku kepentingan. Nilai ini bisa berupa fitur baru, peningkatan kinerja, atau perbaikan bug.
Tim tidak harus menunggu akhir Sprint untuk membagikan Increment kepada pemangku kepentingan. Increment bisa dirilis secara bertahap (incremental delivery) selama Sprint. Sprint Review sendiri bukanlah gerbang untuk pelepasan nilai, melainkan kesempatan untuk inspeksi dan adaptasi berdasarkan Increment yang dihasilkan.
Satu hal yang tak boleh dilupakan: Setiap bagian yang diklaim sebagai Increment harus memenuhi Definition of Done. Ini adalah jaminan bahwa kualitas terjaga dan Increment benar-benar siap digunakan.
Dengan fokus pada Increment, tim Scrum dapat melihat kemajuan nyata, menerima umpan balik berkelanjutan, dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan. Ini adalah inti dari pendekatan empiris Scrum, belajar melalui pengalaman dan iterasi.