Pusat Data Nasional (PDN) adalah sebuah inisiatif [[pemerintah Indonesia]] untuk membangun fasilitas pusat data terpusat. Tujuannya adalah untuk keperluan penyimpanan, pengolahan, pemulihan, dan bagi pakai data (data sharing) antar instansi pusat dan pemerintah daerah.
Proyek ini, di bawah [[Kementerian Komunikasi dan Digital]], merencanakan pembangunan empat pusat data berstandar global Tier-4 di lokasi strategis:
- Bekasi: Mendukung pusat pemerintahan saat ini.
- Batam: Menghubungkan Indonesia bagian barat.
- Balikpapan: Mendukung ibu kota baru, [[IKN]].
- Labuan Bajo: Menjembatani Indonesia barat dan timur.
Pusat Data Sementara dan Insiden Peretasan
Sambil menunggu pembangunan selesai, pemerintah mendirikan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Namun, pada Juni 2024, PDNS 2 di Surabaya mengalami serangan [[ransomware]] “Brain Cipher” yang melumpuhkan layanan di 239 instansi.
Insiden ini menjadi pengingat penting tentang kerentanan infrastruktur digital nasional. Peristiwa ini menyoroti betapa krusialnya aspek [[keamanan siber]] dan kebijakan [[data backup]] yang solid, bukan hanya sekadar membangun fisik pusat data. Kasus ini juga berujung pada pengunduran diri Dirjen Aptika sebagai bentuk pertanggungjawaban.