Apa itu Serangan DDoS?

Serangan Distributed Denial of Service (DDoS) merupakan tindakan yang secara massal membanjiri sumber daya online, seperti situs web atau layanan cloud, dengan permintaan koneksi palsu. Metode ini bertujuan untuk menghabiskan kapasitas maksimum sehingga membuat layanan tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Pelaku biasanya menggunakan jaringan bot yang terinfeksi malware, yang mengontrol banyak perangkat untuk melancarkan serangan ini.

Inti dari serangan DDoS adalah kesederhanaan dalam eksploitasi protokol yang umum digunakan, seperti [[HTTP]] dan [[TCP]]. Dalam kebanyakan kasus, para penyerang berusaha untuk mengirimkan permintaan dalam jumlah yang melebihi yang bisa ditangani oleh server target. Akibatnya, server tersebut tidak bisa memproses permintaan yang sah, yang berujung pada penurunan performa atau bahkan ketidaktersediaan layanan.

Terdapat beberapa tipe serangan DDoS, mulai dari serangan volumetrik yang membanjiri jaringan dengan lalu lintas tinggi, hingga serangan yang menargetkan kerentanan tertentu dalam infrastruktur, seperti serangan SYN flood yang mengeksploitasi tahap penghubungan [[TCP]]. Dalam konteks yang lebih umum, penyerang mungkin juga menggunakan IP spoofing untuk menyembunyikan sumber serangan mereka dan membuatnya lebih sulit untuk dilawan.

Penting bagi organisasi untuk menyusun strategi pencegahan dan respons terhadap serangan DDoS. Upaya seperti pemasangan [[firewall]] aplikasi web, penggunaan [[Content Delivery Networks]] (CDN), serta alat deteksi dan respons bisa menjadi bagian dari langkah-langkah untuk mempertahankan diri dari serangan ini. Penggunaan sumber daya yang tepat dan kesiapan dalam menghadapi insiden dapat membantu meminimalisasi kerusakan yang ditimbulkan.

Secara keseluruhan, kesadaran akan jenis-jenis serangan DDoS dan cara kerjanya penting untuk melindungi integritas dan ketersediaan layanan dalam suatu organisasi. Serangan DDoS tidak hanya mendatangkan risiko finansial, tetapi juga dapat mengancam reputasi perusahaan, sehingga tanggap darurat yang solid dan terus-menerus menjadi kunci dalam pengelolaan ancaman ini.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi Microsoft dan IBM