Sprint adalah denyut nadi dari Scrum. Ia merupakan periode waktu yang ditetapkan (kurang dari sebulan) di mana tim mengubah ide menjadi nilai yang konkret. Sederhananya, Sprint adalah wadah bagi semua kejadian Scrum: Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective.
Tujuannya bukan hanya menyelesaikan pekerjaan, tetapi menciptakan ritme untuk inspeksi dan adaptasi. Durasi pendek membantu meminimalkan risiko dan mendapatkan umpan balik cepat.
Inti dari Sprint adalah Sprint Goal, satu tujuan tunggal yang ingin dicapai selama Sprint. Ini memberikan fokus dan mendorong kolaborasi. Product Goal yang lebih besar dipecah menjadi Sprint Goal yang lebih kecil.
Selama Sprint, hindari perubahan yang dapat membahayakan Sprint Goal. Pertahankan kualitas, sempurnakan Product Backlog, dan negosiasikan dengan Product Owner jika ada hal baru yang dipelajari.
Empirisme adalah kunci keberhasilan. Tim perlu belajar dari pengalaman, melakukan eksperimen, dan terus beradaptasi.

Dengan kata lain, Sprint bukan hanya tentang getting things done, tetapi learning and getting better, sebuah siklus berkelanjutan untuk pengembangan tim.