Sprint Retrospective adalah momen hening dan jujur untuk tim Scrum meninjau cara mereka bekerja. Bukan untuk menyalahkan, melainkan mengamati: apa yang membantu, apa yang menghambat, dan asumsi mana yang perlu diuji ulang. Tujuannya sederhana, menemukan perubahan kecil yang meningkatkan kualitas kerja dan kenyamanan tim pada sprint berikutnya.
Acara ini menutup sprint. Biasanya dimoderasi oleh Scrum Master, tetapi kepemilikan perbaikan ada pada seluruh tim. Waktu dibatasi (timebox): maksimal tiga jam untuk sprint satu bulan; untuk sprint lebih pendek, durasinya dipersingkat. Hasilnya bukan laporan panjang, melainkan satu atau dua tindakan konkret yang masuk ke Sprint Backlog atau dijalankan segera.
Selama retrospektif, tim meninjau hal-hal terkait individu, interaksi, proses, alat, dan Definition of Done. Kadang fokus bergeser sesuai konteks pekerjaan; yang penting adalah memilih perubahan yang paling berdampak dan bisa diuji cepat. Implementasi perbaikan adalah bentuk adaptasi setelah inspeksi, eksperimen kecil yang dievaluasi di retrospektif berikutnya.
Praktisnya: jaga suasana aman, fokus pada perilaku dan proses, bukan orang. Mulai dengan mengapresiasi hal yang berjalan baik, catat hambatan nyata, lalu sepakati satu tindakan kecil untuk sprint berikutnya. Dokumentasikan keputusan singkat agar ide tidak hilang dan bisa ditelusuri di masa depan.
Refleksi singkat untuk dicatat dalam jurnal atau catatan tim:
- Apa yang membuat sprint ini efektif?
- Apa satu hal nyata yang menahan kami?
- Tindakan sederhana apa yang akan kami coba minggu depan?
Retrospective bukan tujuan akhir, ia adalah praktik berulang untuk memperbaiki cara tim bekerja seiring waktu. Evaluasi perubahan itu sendiri menjadi bahan pembelajaran berkelanjutan.
Referensi
- [What is a Sprint Retrospective?::https://www.scrum.org/resources/what-is-a-sprint-retrospective]
- Search Semua sumber daya yang terkait dengan Sprint Retrospectives.